Bangunan tembok dengan perkuatan sangat dianjurkan untuk daerah rawan
gempa. Perkuatan pada dinding tembokan merupakan kolom praktis, balok pondasi,
balok pengikat atau balok keliling yang biasa disebut rangka bangunan yang
dapat dibuat dari beton bertulang maupun kayu. Berdasarkan penelitian (5),
perkuatan dengan rangka kayu tidak boleh dibangun diwilayah 1, 2, 3 pada tanah
lunak atau pada wilayah 1 dan 2 pada tanah keras.
Perkuatan dengan rangka beton bertulang.Perkuatan dengan rangka beton bertulang boleh dibangun diseluruh wilayah gempa. Mutu campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingannya adalah 1PC : 2PS : 3Krl, bahan pasir dan kerikil harus bersih dari lumpur. Kadar lumpur maksimum 5% untuk pasir dan 1% untuk kerikil. Pencampuran bahan tersebut menggunakan air setengan (0,5) bagian. Tulang utama minimum untuk kolom 412 mm dengan sengkang 8 jarak 10 cm, sedangkan tulangan memanjang balok menggunakan diameter minimum 12 mm, dan tulangan sengkang 8 jarak 15 cm Hubungan antara balok dan kolom pinggir, dengan panjang penyaluran 50 cm. Pada pertemuan antar dinding dibuat kolom praktis dengan tulangan utama 410 dan tulangan sengkang 8 jarak 10 cm. Semua kolom harus dilengkapi angkur dengan 8 mm panjang 30 cm, maksimum setiap 6 lapis bata atau 3 lapis batako. Kuda-kuda diangkur dengan baik ke kolom atau ke balok keliling dengan Ø 12 mm. Hubungan balok pondasi memakai angkur 10 mm setiap 1 m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar